Teknik Penerbangan atau Aeronotika dan Astronotika
Aeronotika dan Astronotika mungkin dua istilah ini masih jarang terdengar di Indonesia, mungkin hanya kalangan tertentu yang familiar dengan kedua kata ini. Aeronotika dan Astronotika adalah salah satu jurusan kuliah di perguruan tinggi yang yang mempelajari bidang keilmuan yang berkaitan dengan bidang kedirgantaraan, seperti perancangan, pembuatan dan pengoperasian pesawat terbang serta wahana antariksa lain.
Space-X, Terobosan dunia Antariksa Abad ini
Awalnya, Jurusan Kuliah Aeronotika dan Astronotika bernama Jurusan Teknik Penerbangan. Karena banyak persepsi keliru dari masyarakat umum yang menganggap bahwa mahasiswa dari jurusan ini merupakan calon pilot, maka namanya diganti dengan Aeronotika dan Astronotika .
Aeronotika memiliki arti ilmu yang mempelajari segala aspek penerbangan yang beroperasi di dalam atmosfer bumi, seperti pesawat komersil dan helikopter. Sedangkan astronotika bermakna ilmu yang mempelajari aspek penerbangan yang beroperasi di luar atmosfer bumi, seperti satelit, pesawat ulang alik, dan roket.
Singkatnya, jurusan ini mengajarkan mahasiswanya untuk mendesain dan mengoperasikan wahana terbang baik yang beroperasi di dalam maupun di luar atmosfer, tetapi bukan untuk menjadi pilot pesawat komersil.
Baca juga: Bagaimana Cara Menjadi Pramugari?
Baca juga: Bagaimana Cara Menjadi Pramugari?
Mengapa harus kuliah di Jurusan Aeronotika dan Astronotika?
Pesawat terbang merupakan produk industri teknologi tinggi yang menjadi tolok ukur perkembangan teknologi tinggi di dunia. Proses perancangan dan perakitan pesawat terbang merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu yang meliputi proses penentuan bentuk, penentuan kekuatan, penentuan gerak serta analisis segi ekonomis.
Selain itu, proses tersebut membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi serta kerja sama tim. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika Aeronotika dan Astronotika menjadi bidang keilmuan yang paling banyak diminati bagi pencinta teknologi tinggi, pecinta kerja sama, dan penyuka tantangan.
Selain itu, proses tersebut membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi serta kerja sama tim. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika Aeronotika dan Astronotika menjadi bidang keilmuan yang paling banyak diminati bagi pencinta teknologi tinggi, pecinta kerja sama, dan penyuka tantangan.
Seiring dengan perkembangan ekonomi dan tingkat pergerakan masyarakat Indonesia yang tinggi, penyelenggaraan transportasi udara merupakan kegiatan usaha yang menjanjikan. Dalam 5 tahun terakhir, laju pertumbuhan pergerakan penumpang dan jumlah armada tercatat rata-rata sebesar 11% dan 7% dengan jumlah pergerakan penumpang sebesar 131 juta orang dan jumlah armada pesawat sebesar 934 pada tahun 2013.
Diperkirakan pada tahun 2030 jumlah pergerakan penumpang akan meningkat hingga 294 juta orang sehingga dibutuhkan pesawat dengan jumlah sekitar 2153 armada. Potensi pertumbuhan jumlah armada yang tinggi ini mendorong banyak perusahaan manufaktur pesawat berkompetisi untuk menguasai pasar penjualan pesawat di Indonesia. Potensi pasar pesawat yang sangat menjanjikan, menjadikan jurusan kuliah teknik penerbagan atau Aeronotika dan Astronotika sangat prospektif untuk masa depan.
Saat ini, dari ratusan pesawat yang beroperasi di Indonesia belum ada pesawat buatan Indonesia. Tapi kita tidak perlu berkecil hati, karena dalam beberapa tahun lagi akan ada pesawat karya anak bangsa yang mengudara di angkasa Indonesia. Pesawat tersebut adalah pesawat R-80 yang di desain, di produksi, sertifikasi sampai assembly oleh perusahaan RAI yang didirikan oleh Prof. Habibie dan anaknya Ilham Habibie. Dengan adanya pesawat produk dalam negeri ini diharapkan dapat sedikit mengurangi ketergantungan terhadap pesawat buatan luar.
Baca juga: Keterampilan Kerja Paling Penting di Era 4.0
Baca juga: Keterampilan Kerja Paling Penting di Era 4.0
Selain dalam perancangan pesawat berpenumpang, teknik penerbagan juga memberikan perhatian yang tinggi terhadap pesawat tanpa awak atau drone. Bentuknya yang compact dan memiliki banyak fungsi, hal ini membuat riset mengenai drone kian berkembang.
Dengan belajar di jurusan AE, para mahasiswa akan memiliki kemampuan dasar dalam mendesain drone dan juga mengetahui bagaimana mengaplikasikan drone ke berbagai bidang, seperti aerial photography, pemetaan, Search and Rescue, dan sebagainya.
Baca juga:
Membangun Karir Menjadi Fotografer Profesional
Prospek Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Baca juga:
Membangun Karir Menjadi Fotografer Profesional
Prospek Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Perkuliahan Jurusan Kuliah Teknik Penerbangan
Salah satu pergurusan tinggi yang sangat dikenal memiliki jurusan teknik penerbagan atau Aeronotika dan Astronotika adalah ITB, karena itu kita akan membahas tentang perkuliahan teknik penerbagan atau Aeronotika dan Astronotika dengan merujuk pada perkuliahan di ITB.
Tahun Pertama - mahasiswa belum memiliki jurusan sehingga masih dikelompokkan berdasarkan fakultas dan harus melalui Tahap Persiapan Bersama TPB. Materi kuliah pada tahap ini merupakan pengulangan materi fisika, kimia, kalkulus SMA dengan beberapa tambahan dan wawasan mengenai calon jurusannya.
Baca juga: Pengertian Satuan Kredit Semester atau SKS
Baca juga: Pengertian Satuan Kredit Semester atau SKS
Tahun Kedua - mahasiswa diajarkan hal-hal dasar teknik mesin seperti Mekanika Kekuatan Material, Manufaktur, Dasar Elektronik, Statistik, Kinematika dan Dinamika, serta Mekanika Fluida.
Tahun Ketiga - mahasiswa diberikan kuliah Aerodinamika I dan II yang membantu mahasiswa untuk membangun kemampuan imajinasi, analisis, dan matematis yang baik. Mahasiswa belajar berimajinasi bagaimana pergerakan udara terhadap benda, menganalisis efek yang terjadi, dan bagaimana menuangkannya menjadi persamaan matematis yang kompleks.
Baca juga: Prospek Jurusan Fisika MIPA
Baca juga: Prospek Jurusan Fisika MIPA
Selain itu juga terdapat kuliah Analisis Perancangan Struktur (APS) I dan II. Kuliah ini merupakan lanjutan dari kuliah Mekanika Kekuatan Material di tahun sebelumnya. APS mengajarkan mahasiswa bagaimana mendesain struktur pesawat yang seringan mungkin tetapi tetap kuat menahan beban yang bekerja pada pesawat itu sendiri.
Tahun Keempat - sebelum mengerjakan Tugas Akhir, mahasiswa harus melewati kuliah Desain Pesawat Udara (DPU). Dalam kuliah ini mahasiswa dituntut dapat menggunakan semua kemampuan dan pola pikir dari kuliah-kuliah sebelumnya untuk mendesain pesawat secara berkelompok sesuai dengan DRO (Design Requirement and Objective) yang diberikan.
Tahun keempat juga merupakan tahun untuk menentukan Kelompok Keahlian (KK) yang mengarahkan mahasiswa untuk menentukan kuliah pilihan yang diambil dan bidang riset tugas akhirnya. Terdapat 3 KK yang ada di Aeronotika dan Astronotika:
- Desain Operasi Perawatan Pesawat Terbang (DOPPT) - KK ini mewadahi penelitian dan pengembangan operasi pesawat terbang. Kebanyakan mahasiswa yang mengambil keahlian ini memiliki riset mengenai bandar udara, maskapai, dan perawatan pesawat terbang.
- Struktur Ringan - KK ini mewadahi penelitian pengembangan struktur dengan rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi. Biasanya mahasiswa dalam KK ini memiliki minat dalam bidang komposit, impact, dan manufaktur. Selain menggunakan metode analitik dan empiris, mahasiswa juga diajarkan metode komputasional, biasa disebut Metode Elemen Hingga, untuk menganalisis kasus yang sedang ia teliti.
Banyak yang bisa dilakukan pada kelompok keahlian ini, mulai dari menganalisis kasus kegagalan yang terjadi pada infrastruktur lalu melakukan optimasi agar kegagalan tersebut tidak terjadi, hingga mendesain sesuatu part dari pesawat yang belum ada. - Fisika Terbang - KK Fisika Terbang mewadahi penelitian dan pengembangan di bidang aerodinamika dan mekanika terbang. Penelitian-penelitian yang dilakukan dalam kelompok ini mencakup aspek komputasi, eksperimen, perancangan aerodinamika, prestasi terbang, dinamika terbang, kendali terbang, serta navigasi dan panduan terbang.
Prospek Kerja Jurusan Teknik Penerbangan
Karena sepertinya kuliah yang dijalani hanya tentang pesawat, mungkin akan muncul anggapan bahwa jurusan ini hanya mengetahui bidang yang sangat spesifik, yaitu pesawat. Kenyataannya, program studi ini mempelajari ilmu dasar keteknikan yang cukup luas dan mampu membentuk lulusan yang memiliki kemampuan yang kritis di bidang engineering. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin seorang lulusan teknik penerbangan bekerja di luar bidangnya.
“Aerospace engineering is a highly specialized, yet widely diverse field.”
Baca juga:
Prospek Kerja Jurusan Ilmu Komunikasi
Prospek Kerja Jurusan Ilmu Komunikasi
Secara umum, terdapat dua sektor lapangan kerja bagi lulusan Program Studi Aeronotika dan Astronotika di Indonesia, yaitu sektor industri kedirgantaraan dan sektor lembaga penerbangan.
Sektor industri kedirgantaraan meliputi:
- Industri manufaktur (PT. DI)
- Industri komponen kedirgantaraan, baik komponen-komponen avionika/optronika (LEN, PT. INTI), hidrolika/landing-gear, maupun komponen standar.
- Industri jasa, yang meliputi jasa perawatan (ACS-PT.DI, GMF-AeroAsia, INDO-PELITA, MMF, Koharmat-AU), jasa angkutan udara (airlines, air charter, seperti PT. GIA, PT. MNA, dll.), maupun jasa telekomunikasi satelit (Satelindo, PSN, Telkom, Kohanudnas).
Sektor lembaga penerbangan yang juga membutuhkan sarjana Aeronotika dan Astronotika, meliputi:
- Lembaga penelitian (Puspiptek/BPPT, Dislitbang AU, LAPAN).
- Lembaga pendidikan (ITB, AAU, Sekbang-AU, dll.)
- Lembaga pemerintahan (Departemen Perhubungan).
Baca juga:
5 Tantangan Bagi Mahasiswa Asing di Jepang
7 Alasan Menarik Kuliah di Jepang
Beberapa lulusan lain bekerja di industri jasa penerbangan internasional seperti Cathay Pacific dan Air Asia, serta di lembaga penelitian/pendidikan luar negeri, seperti NLR, Belanda; NTU, Singapura.
Di samping lapangan kerja dalam bidang penerbangan di atas, lulusan Aeronotika dan Astronotika juga dapat bekerja di bidang-bidang engineering lainnya seperti oil company, teknologi informasi, industri otomotif, konstruksi, dan lain-lain.
Perguruan Tinggi dengan Jurusan Teknik Penerbangan
Btw, kampus mana saja yang memiliki jurusan teknik penerbangan? Beberapa perguruan tinggi di indonesia yang mempunyai jurusan teknik penerbangan antara lain:
- Institut Teknologi Bandung
- Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto
- Universitas Nurtanio Bandung
- Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
- Politeknik Negeri Bandung
- Universitas Suryadarma
- Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti
- Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan
Jadi, apakah kamu siap membesarkan nama Indonesia dengan pesawat-pesawat buah tangan anak negeri yang akan melintasi langit dunia? Jika kamu siap, persiapkan diri kamu untuk masuk ke jurusan kuliah teknik penerbangan atau Aeronotika dan Astronotika .